Kiprah Ustadz Basoeki Anwar

Kiprah Ustadz Basoeki Anwar

Basuki Anwar, putra dari Alm. H Abdul Kadir Anwar dan Almh Hj. Shofiyah ini lahir di Kota Bojonegoro,18 Rajab 1371 H/ 12 April 1952 M. Beliau anak ke 3 dari 5 bersaudara. dua saudaranya telah kembali pada Allah SWT, sedangkan tiga yang masih hidup semuanya tinggal di Kota Surabaya.

Sejak kecil Basuki Anwar tergolong anak yang rajin. Dia menempuh bangku sekolah di Madrasah ibtidaiyah Negri, lalu melanjutkan ke SMPN 2 dan SMAN di Bojonegoro. Setelah itu, Basuki Anwar yang senang main catur dan pandai berdeklamasi ini melanjutkan pendidikannya kuliah di AKUB (Akademi Keuangan dan Perbankan) Jogjakarta dari tahun 1970 hingga 1975. Dalam kegiatan masyarakat, Basuki Anwar juga aktif menjadi pengurus Karang Taruna.

Setelah lulus kuliah, Basuki Anwar merantau ke Sidoarjo pada tahun 1975 juga. Syukur Alhamdulillah dia diterima kerja di kantor tebu rakyat pemasok pabrik gula candi pada tahun 1977. Karena belum punya tempat tinggal, maka Basuki Anwar untuk sementara ikut saudaranya di perumahan realisted dharmahusada Utara Surabaya, di Jl. Sri ikana 154.

Pada tahun 1978 dia melamar di Perum Perhutani Surabaya dan diterima. Untuk mendekati tempat kerja maka dia kost di Jl. Genteng sayangan no 19. Dikantor Perhutani Unit 2 Surabaya tersebut, pak Basuki bekerja dibagian akuntansi keuangan dan terakhir dibagian pembelanjaan administrasi hutang piutang ( persekot) pembinaan usaha kecil dan koperasi ( PUKK )  

 Setelah sekian tahun mengumpulkan bekal untuk berumahtangga, maka pada tahun 1984 Basuki Anwar menikah dengan seorang gadis yang bernama Zulkhoiliyah asal pucuk lamongaLamongan. selanjutnya mereka mengambil perumahan yang dibangun oleh Perum Perhutani dan PT Araya Bumi Megah di Sambiroto sambSambikerep Surabaya yaitu Perumahan Bumi Wana Lestari dan tinggal disana.

Akan tetapi mereka tidak lama tinggal di sambiroto, karena pada tahun 1985 sang istri yang bekerja sebagai tenaga medis di puskesmas mendapat tugas dan penempatan di Bangkalan Madura. Karena itu Bapak Basuki Anwar pindah ke perumnas Kamal mengikuti istri tugas sebagai bidan di puskesmas Kamal Madura.

Seiring dengan ikhtiar yang mereka lakukan, maka pada tahun 1990 Ibu Zulchoiliyah bisa pindah tugas sebagai bidan di Puskesmas Manukan kulon Surabaya. Maka sejak saat itu keluarga Bp Basuki tinggal di Jl. Sambiroto Blok B/4 Sambikerep Surabaya.

Aktif Di Masjid Al-Huda 

Sejak awal menetap di Sambiroto, Bapak Basuki Anwar senantiasa menjalankan sholat lima waktu di Musholla Al-Huda. Saat itu ketua ta'mirnyTa'mir ya masih Bapak M.Helmi Nashor. Ketika Ustadz Helmi Nashor pindah ke Jakarta, posisi leketua ta:mir digantikan Ustadz Moch. Soleh.

Pak Basuki mengawali kiprahnya di Masjid Al-Huda ketika saat itu terjadi kekosongan sekretaris, Saat itu Ustadz Basuki dipilih Ustadz H Moch Sholeh menjadi sekretaris bersama Sony Djoko Suwasono pada tahun 1995. Selama menjalankan amanah sebagai sekretaris, banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh masjid alAl-Huda, sehingga semakin banyak orang yang berjama'ah di masjid Al-Huda.

pada tahun 2016 Masjid Al-Huda melakukan pembaharuan kepengurusan yaitu dengan membuat akte notaris baru. Dalam akte yang baru tersebut para pendiri masjid masuk dalam jajaran pembina, yaitu: Ustadz Moch Soleh, Ustadz Warsito KD dan Ustadz Basuki Anwar. Sedangkan dalam jajaran pengurus adalah Bapak Rajiman, Muhammad Syafi'i dan Bapak Pariyono.

Pada saat menjadi pembina itu, Ustadz Basuki banyak membantu pengurus dengan mencari informasi apakah ada jama'ah Masjid Al-Huda yang sakit dan malakukaN penghimpunan dana dari jama'ah dengan cara iuran sedekah. Hal ini dilakukan untuk meringankan keluarga jama'ah yang sakit dan menumbuhkan rasa empati. Seringkali ustadz Basuki mengajak jama'ah yang ada waktu luang untuk ikut bersama-sama bezuk di rumah sakit atau dirumah kalau yang sakit sudah pulang.

Sampai saat ini paling sedikit ada 114 jama'ah Al-Huda yang pernah mengalami opname sempat digembirakan dibantu dan diringankan oleh jama'ah Masjid Al-Huda. Selain aktivitas tersebut, Ustadz Basuki yang sudah berusia 71 tahun ini juga begitu aktif dalam kegiatan pengajian, sema'an, griya Qur'an dan jumJum'at bersih.