Contoh-contoh Pemuda Yang Ideal

Contoh-contoh Pemuda Yang Ideal

Pemuda adalah, lengan  untuk menjaga umat dari panah musuh, da mereka itu batu besar yang berantakan dengannya, keserakahan dan impian2 musuh, mereka itu FC adalah tiang kebangkitan, mereka itu mempunyai tekat yang kuat dan keberanian, keperkasaan dan pengorbanan, 

      Sesungguhnya Al-Qur'an telah menjelaskan mengenai fase ini, yaitu suatu fase kuat diantara dua fase lemah.

 

Allah SWT berfirman, surat ar-rum 54

الله الذي خلقكم من ضعف ثم جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا وشيبا يخلق ما يشاء وهو التعليم القدر

Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia serelamenjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah(kembali) dan beruban.dua menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia maha mengetahui dan maha kuasa.

      Sesungguhnya Islam menganjurkan untuk memperhatikan pada fase umur ini، nabi kita Muhammad Saw berwasiat, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh imam Hakim dalam kitab Al-mustdrok, dan imam Baihaki dalam kitab Si'bil iman, dan imam Ahmad dalam kitab Musnadnya, dari haditsnya Ibnu Abas, dia berkata rasul Saw bersabda :

اغتنم خمسة قبل خمس : شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل مرضك، وغناك قبل فقرك، وفرغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك

      Perhatikan lima perkara sebelum datangnya lima perkara :waktu mudamu sebelum waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu katamu sebelum waktu fakurmy, waktu longgarmu sebelum waktu sibukmu, waktu hidupmu sebelum waktu matimu.

     Dan dari penekanannya untuk memperhatikan mengenai fase usia ini, rasulullah almusthofa Saw menjelaskannya, bahwa sesungguhnya manusia itu akan ditanya dihadapan Allah SWT, dari fase yang khusus ini mengenai umurnya secara umum, imam Ibnu Hiban dan imam At-Tirmidzi, di dalam kitab jami'nya meriwayatkan bahwa rasul Saw bersabda ; g

لايزال قدم عبد يوم القيامة حتي يسال عن اربع عن عمره فيما افناه، وعن شارع فيما ابلاه، ومالها اين اكتسبه وفيها انفقه، وماذا عمله فيما علمه

      Tidak bergeser tapak kaki seorang hamba di hari qiyamat sebelum di tanya dari empat perkara, dari umurnya untuk apa dihabiskan untuk tujuan apa, dan dari waktu mudanya untuk apa dihabiskan, dan hartanya dari mana di hasilkan, dan untuk apa dibelanjakannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.

 

Imam Bukhori dan Imam Muslim telah meriwayatkan dalam kitab shohehnya, dari hadits Abu Hurairah Ra, dia berkata, rasul Saw bersabda ;

سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل الا ظاه

      Ada tuju golongan manusia akan mendapatkan perlindungan dari Allah dalam lindungannya, pada hari tiada lindung kecuali lindungan Allah. 

      Dan beliau menyebut diantara mereka.

شاب نشاء في عبادة الله

      Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah.

      Sesungguhnya kalau kita perhatikan di dalam kitab Allah SWT dan sejarah para nabi dan rasul, akan di dapati bahwa Allah SWT mengutus mereka secara khusus para fase pemuda, karena di dalam fase ini keberadaannya dapat di mungkinkan untuk tabligh (menyampaikan) risalah Tuhannya, diriwayat dari Ibnu Abas dia berkata :

ما بعث الله نبينا الا شابا، ولا لوني العلم عالما الا شابا، 

Kemudian dia membaca ayat dalam kebenaran nabi Ibrohim. Allah berfirman ;QS ; al-ambiya' 60.

قالوا سمعنا فتي يذكرهم يقال له ابراهيم  

      Mereka berkata : kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (behala2)  ini nama Ibrahim.

      Dan Allah berfirman dalam kebenaran nabi Yahya as QS, Maryam ayat 12

يا يجيي خدالكتاب بقوة واتينا الحكم صبيا

 

      Wahai Yahya ambillah kitab ini dengan kekuatan, dan kami memberikan hukum (kepadanya) pada waktu anak-anak.

      Dan Dia berfirman dalam tentang nabi Musa as. QS. Al-qosos ayat 14

فلما بلغ اشده واستوي, اايناه حكمة وعلما، وكذلك تحوي المحسنين

      Dan setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, kami anugrahkan Hikmah (kenabian) dan pengetahuan, dan demikianlah kami memberi balasan kepada orang yang berbuat kebajikan.

      Sesungguhnya Allah Saw telah mewahyukan kepada nabi kita Al-Mustofa sedangkan beliau berumur 40 tahun, umur 40 tahun itu adalah umur kesempurnaan pemuda, dan sungguh nabi kita Muhammad Saw itu sangat hangat-gangatnya menyambut para pemuda. Sangat cinta kepada mereka, sangat perhatian kepada mereka, dan  pemuda itu tampa perdebatan mereka itu menghap kepada umat dengan izin Allah SWT, dan pemuda itu harapan umat sesudah Allah SWT. Maka matahari itu tidak dapat memenuhi siang di akhirnya, seperti memenuhinya di awalnya dan di tengahnya. Itulah dia fase para pemuda. dan fase kekuatan, dan fase kepemudaan، fase bekerja, dan fase berkehendak.

 

Sesungguhnya permasalahan pendidikan yang baik dan benar, sesungguhnya pekerjaan ayah dan ibu, dan para guru, kesemuanya itu menginginkan untuk menghasilkan generasi yang kuat, generasi yang ada tahi lalatnya di pelipis sejarah, dikembalikan pada umat pada kemulyaanya, dan menghidupkan padanya akan sebutannya, dan yang paling penting-pentingnya sarana pendidikan yang benar adalah;  pendidikan Keteladanan, maka sesungguhnya perbuatan itu sangat berpengaruh, tidak sedikit pengaruhnya dari pada perkataan-perkataan dan pengarahan-pengaragan, dan manusia itu, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Imam Al-Ghozali rohimallah, mereka itu tidak belajar pada telinga-telinga mereka, tetapi pada penglihatan-penglihatan mereka.

      Sesungguhnya hadits mengenai nilai keteladanan yang baik, dan keberadaan keteladanan-keteladanan itu bukanlah hadits yg mewah, dan bukan pula pandangan filsafat yang tidak begitu banyak kegunaannya. bahkan kenyataannya adalah, manusia itu yang diperhitungkanya adalah ahlaqnya, keahliannya, keterampilannya, dengan mengikutinya dan meneladaninya. dan kalau di perhatikan bahwa perbuatan orang yg diam dapat mengalahkan orang yang berkata yang keluar ludahnya, saya, kamu, dia dll. Kesemuanya itu kita membutuhkan panutan, pembimbing, dan ini adalah kebutuhan secara Fitroh dan manusiawi.

      Dan di dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan nabi kita Al Musthofa Saw untuk mengambil keteladanan kepada teman-temannya yaitu nabi-nabi yang lain. Dia berfirman QS ; Al-an'am ayat 90 :

اولىك الذين هدي الله وبهديهم اقتده

      Mereka itulah(para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. 

      Jika kita memperhatikan keadaan para shahabat nabi, maka kita akan mendapatkan kebaikan di kalangan mereka, dan keistimewaan-keistimewaan yang berbeda-beda diantara mereka,  yang paling kasih sayang antara umat dengan umat adalah Abu Bakar,  yang paling tegas-tegasnya diantara mereka dengan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu-pemalunya diantara mereka adalah Usman, yang paling berani diantara mereka adalah Ali, yang paling memahami dalam faro'id (waris) adalah Zaid, yang paling mahir-mahirnya mereka dalam qiroat adalah Ubay,  yang paling faham dalam haram dan halal diantara mereka adalah Mu'ad, tiap-tiap umat ada yang paling dipercaya, adapun yang paling dipercaya diantara mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarroh.

      Dan panutan itu bukanlah kata-kata yang dikatakan dan dihias-hias, dan bukan pula pernyataan yang diperindah dan di hubung-hubungkan, akan tetapi panutan itu adalah pekerjaan yang selalu dilakukan dan keadaan sebelum perkataan dan ucapan.

 

Alhamdulillah, sesungguhnya sejarah umat yang mulya ini memancar dari para pembesar-pembesar yaitu orang-orang yang memperbaiki tiap-tiap satu dari mereka، supaya menjadi umat yang sebenar-benarnya. Lebih-lebih lagi menjadi panutan dari panutan-panutan yang ada. Mereka itu adalah pelita-pelita petunjuk yang memperbaiki dan menerangi jalan orang-orang yang mengambil petunjuk dengannya, dan berjalan di lorong-lorongnya, Dan menyertakan jejak-jejaknya. Untuk itu marilah kita perhatikan model-model mereka, dan kebanyakan para shahabat rasulullah Saw adalah para pemuda ketika pembesar-pembesar orang-orang tua qures mendustakan rasulullah Saw.

      Sesungguhnya orang-orang yang membawa panji-panji agama, dan memimpin pasukan, dan penaklukan negeri-negeri,  dan menjelajah bumi timur dan barat, mereka itu dari kalangan pemuda yang mencintai agamanya. Dan berusaha untuk mengangkat pendapatnya, dan meninggikan kalimahnta, yaitu orang-orang yang dengannya tersebar Islam.

      Ada seorang anak yang umurnya belum ada sepuluh tahun, ketika di utusnya nabi kita Muhammad Saw dan ketika datang wahyu kepadanya. yaitu Ali bin Abi Tholib, dia bergegas-gegas, dia itu adalah yang pertama masuk agama Islam, dan dalam masalah ini sebagai bukti yang jelas atas keunggulan akalnya. dan tingginya cita-citanya, dan kebesaran jiwanya, sementara dia itu baru umur sekian itu!, dan dia tidak mengecilkan jiwanya, dan berkata;, siapa saya ini, sehingga saya harus maju diatas pembesar kaumku, dalam perkara yang agung ini?!,  tetapi semata-mata dia mengetahui kebenaran dan nampak baginya kebatilan, yang mana masyarakatnya hidup dalam kebatilan, dan dia menyaksikan persaksian yang benar. Dan dia tidak mengatakan ; Bagaimana mungkin aku menyelisihi keluargaku, dan kaumku dan kerabat-kerabatku ?!. Mari kita fikirkan, bahwa dia itu pada umur yang sekian itu tidak sibuk bermain-main dan senda gurau, dan menyia-nyiakan waktu !, bahkan dia melihat dirinya layak yang selayak-kayaknya menjadi bangga bagi tiap-tiap pemuda Islam di tiap-tiap zaman dan tempat، menjadi pertamanya orang yang masuk agama Islam, dia adalah anak yang umurnya tidak lebih dari sepuluh tahun. Dan kepunyaan Allah-lah mutiara memancar dengan baik.

 

Kemudian ketika Rasulullah hijroh, dia menjadi tebusan dengan tidur di tempat tidur rasulullah Saw, umurnya pada waktu itu 23 tahun, dan menyerahkan dirinya untuk di bunuh dan di cacimaki oleh kafir quraes. Lalu Allah memulyakannya dengan dikawinkan dengan putri Rasulullah Saw.

      Dan dia berperang pada perang badar, dan Ali adalah salah satu dari tiga orang yang pertama kali menampakkan dirinya ( Dia, dan pamannya Hamzah dan anak pamannya Ubaidah bin al-Harits), maka Ali menampakkan diri menghadap kepada Saibah bin Rabiah dan dia membunuhnya, untuk membesarkan jiwa kaum muslimin secara moral.

      Dan pada perang Khoibar, Rasulullah Saw bersabda;

لاعطين الراية رجلا أحب الله ورسوله، ويحبه الله ورسوله.....ورفع الراية الي علي ففتح الله عليه- ( رواه احمد و مسلم و ترمذي)

      Sungguh akan aku berikan bendera ini kepada seorang yang mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan rasulnya mencintainya, ..Lalu rasul memberikan bendera itu kepada Ali, lalu Allah memberikan kemenangan kepadanya. ( HR. Ahmad dan Muslim dan Turmudzi)

      Dan di dalam perang khondak dia menampakkan diri ber duel dengan Amar bin Abdul wud seorang yang sangat menbenci nabi Saw dan dia ber nazar tidak akan memberi minyak kepalanya sebelum membunuh Muhammad, lalu Ali membunuhnya seketika itu.

      Ada lagi seorang pemuda yang usianya baru 18 tahun, dia menjadi panglima perang, rasul Saw bersabda ;

وآيم الله لقد كان خائفا للامارات، وان كان أحب الناس الي. قال عليه الصلاة والسلام في ابيه وفيه. وأن هذا لمن أحب الناس علي بعده. (رواه البخاري ) 

 

      "Demi Allah dia sangat layak untuk menjadi pemimpin، meskipun dulu ayahnya (Zaid) orang yang paling aku cintai",..rasul bersabda dalam ayahnya dan dalam dirinya. "Dan sesungguhnya dia adalah orang yang paling aku cintai sesudahnya". (HR. Al-Bukhori)

      Dia itu Usamah bin Zaid Ra, yang mana rasul Saw  mengangkatnya menjadi komandan tentara, sedangkan dikalangan mereka ada Abu Bakar Umar Usman dan Ali Ra, dia berangkat dengan pasukan perangnya sebanyak 3000 pejuang, mereka berangkat ke arah Utara, dan mengalahkan pada tiap yang di jumpainya sampai menembus Mu'tah, dan menjadikan Hirokla raja Rumawi dan pasukannya takut,  dan kembali ke Madinah dengan selamat dan mendapatkan ghonimah(pampasan perang), Tampa terjadi suatu apapun dengan pasukannya, sehingga orang Islam mengatakan ; Kami tidak pernah melihat pasukan yang seperti pasukan Usama, ya'ni kembali dengan selamat tanpa musibah.

 

Ada lagi seorang pemuda dari salah satu orang yang masuk Islam pertama kali ( assabiqunal awwalun) dan salah satu dari sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, dan dia adalah pahlawan dalam perang qodisiyah(persi) dan pembuka kota Mada'in, yaitu Saad bin Abi Waqos Ra, dia masuk Islam pada usia 17 tahun, dia tidak pernah melakukan Senda gurau dan permainan seperti apa yang dilakukan oleh anak-anak muda pada umumnya, bahkan dia lebih mementingkan memperbaiki anak panahnya dan latihan memanah. Ketika dia masuk agama Islam dihadapkan ujian yang berat, dialah orang yang berkata :

كنت برا بامي فلما اسلمت قالت : يا سعد ما هذا الدين الذي احدثت؟ لتدعن عن الدينك او لا آكل ولا اشرب حتي اموت فتعيربي، فيقال ؛ يا قاتل امه، لأصبحت وقد وجهدت، فقلت؛ يا امه تعلمي ! والله لو كان لك ماة نفس فخرجت نفسا نفسا، ما تركت ديني، أن شءت فكلي او لا تاكلي، فاكلت. (رواه احمد ومسلم و الترمذي )

      Aku adalah seorang yang berbuat baik kepada Ibuku, ketika aku masuk agama Islam ibuku berkata ; wahai Saat, agama apa agama baru itu?  Sungguh engkau meninggalkan agamu itu atau aku tidak makan tidak minum Sampei aku mati, lalu kamu di cela sebab aku, lalu dikatakan ; wahai orang yang membunuh ibunya!, dan ia sampai lemah badannya, lalu aku berkata : wahai ibu, ketahuilah, demi Allah، jika engkau mempunyai 100 nafas, lalu keluar satu demi satu, aku tidak akan keluar dari agamaku ini, jika engkau mau, makalah atau tidak, maka dia makan. ( HR. Ahmad Muslim Tirmidzi)

      Dan benar-benar Saad ini mengorbankan jiwanya waktunya dan hartanya, di jalan Allah, dia itu orang yang pertama melemparkan panahnya di jalan Allah, dia itu doa nya mustajabah(mudah dikabulkan), sungguh rasul berdoa untuk Saad.

اللهم استجب لسعد اذا دعاك (رواه الترمذي والخادم وصححه ووفقه الذهبي)

      Ya Allah kabulkanlah untuk Saad apabila dia sedang berdoa. (HR. At-Tirmidzi dan Hakim dan dia mendhohrhkan dan imam ,Adz-Dzahsbi mengganggap ma

ukuf). 

      

      Selanjutnya Zaid bin Tsabit Ra. Umurnya ketika rasul hijroh ke Madinah baru 11 tahun, nabi Saw bersabda kepadanya: 

يا زيد تعلم لي كتاب يهود!، والله ما امن يهود علي كتابي. قال زيد فتعلمت كتابهم، ما مرت بي خمسة عشرة ليلة حتي حذقته، وكنت اقرء له كتببهم اذا كتبوا له، واجيب عنه اذا كتب - ( رواه احمد )

      Wahai Zaid, belajarlah bahasa yahudi untuk saya, demi Allah orang yahudi tidak percaya surat saya, berkatalah Zaid, maka aku belajar bahasa yahudi, dan berjalanlah 15 malam sudah aku kuasai bahasa yahudi. Dan aku membacakan surat yahudi untuknya, apabila mereka berkirim surat kepadanya، dan aku menjawabnya dari nya apabila beliau berkirim surat. (HR Ahmad) 

      Dan dia itu belajar bahasa dengan sempurna, belajar bahasa selama 15 hari untuk kepentingan nabi dan kepentingan Islam, dan seperti itulah terus menerus bersamanya kebiasaan itu, lalu kesudahannya dikatajan kepadanya sesudah kematian nabi Saw, يا زيد wahai Zaid!. Akan tetapi yang mengatakan kali ini adalah Abu Bakar;

انك رحل شاب عاقل، ولا نتهمك أنت كنت تكتب الوحي لرسول الله صعلم، فتتبع القرآن فجمعه.

      Sesungguhnya engkau seorang pemuda yang cerdas, dan saya tidak meragukan kamu, dan kamu juga melulis Wahyu Untu rasulullah Saw oleh karena itu kumpulkan Al-quran(dengan seksama). seperti itulah Zaid berkata, bahwa dia merasa berat terhadap sesuatu yang penting ini dan beban(bertanggung jawab) sesuatu yang dibebankan pada nya. Demi Allah seandainya debebankan padaku untuk memindahkan sebuah gunung dari gunung-gunung yang ada, tidak lebih berat bagiku dari pada apa yang diperintahkan padaku, ya'ni mengumpulkan al-quran. Lalu akupun mengulanginya lalu Allah membuka dadaku sebagaimana membuka dada dua orang ini(Abu Bakar dan Umar) lalu aku mengumpulkan al-quran yang ditulis pada kulit dan pelepah kurma dan pada batu yang putih dan yang dihapal oleh para shahabat, (HR. Bukhori)

 

Itulah sebagian kecil yang dapat saya sampaikan melalui rubrik ini, keteladanan-keteladanan dari kalangan pemuda pada permulaan islam. Akan tetapi keteladanan yang baik dan yang bagus itu bukanlah hanya keteladanan pribadi-pribadi tertentu dan terbatas saja, bahkan kita semua dapat menjadi keteladanan, kesemuanya itu sesuai dengan pekerjaannya dan wilayahnya. Maka seorang ayah keteladanan di rumahnya, dan seorang guru di kelasnya, seorang ulama' dan Khotib dan da'i di masjidnya dan jama'ahnya، seorang menteri, direktur, kepala dengan bawahannya.

      Tidak di syaratkan sebagai keteladanan orang yang ma'sum( terjaga dari dosa), karena tiap manusia tidak lepas dari dosa, dan tidak pula keteladanan yang baik itu di persyaratan yang baik secara sempurna, karena tiap-tiap orang mempunyai ciri-ciri sefedifik pada wilayahnya masing-masing. Ada orang yang dalam masalah ini menjadi keteladanan yang baik tapi dalam masalah yang lain kurang baik. 

      Ada orang yang menjadi keteladanan dalam segi ananah, tapi ibadahnya lemah، kita melihat ada orang yang menjadi keteladanan dalam perbaikan/,perdamaian tapi tidak dalam infak dan shodaqoh, kalau kita perhatikan keadaan para shahabat rasulullah Saw sungguh kita telah menjumpai kebaikan-kebaikan dikalangan mereka, dan mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda diantara mereka, maka yang paling pemurah-pemurahnya terhadap umat adalah Abu Bakar As-Shidiq, dan yang paling tegas-tegasnya mereka dalam agama Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu-pemalunya mereka adalah Ustman, dan yang paling berani-beraninya adalah Ali, dan yang paling faham dalam faro'id adalah Zaid, dan yang paling mahir dalam qiro'at adalah Ubay, dan yang paling mengerti tentang halal dan haram adalah Mu'adz, dan tiap-tiap umat ada yang paling dipercaya, dan yang paling dipercaya umat ini adalah Abu Ubaidah bin Jaroh.

      Demikian, saya mohon kepada Allah mudah-mudahan kita semua dijadikan pemberi petunjuk bagi mereka yang diberi petunjuk, dan dijadikan panutan orang-orang yang baik-baik, dan mudah-mudahan pula Dia memperbaiki keluarga kita dan anak-anak kita, dan dijadikan pula pemimpin orang-orang yang bertaqwa. Amin.